Sang smua, mohon maaf selama 2 hari Gua
tidak isi blog sama sekali, so kali ini balik lagi dengan harapan baru. Iya,
bener dengan harapan baru, karena Gua paham realita yang ada dalam keluarga.
Ibu Dewi selalu nasehatin Gua untuk masukin
nasehat itu ke kuping sebelah kanan dan keluarkan dari kuping sebelah kiri,
agar jiwa ini bisa stabil lagi. Jujur capek kalau tiap hari di omelin meskipun
omelan itu tidak selalu yang berat tapi terkadang masalah kecil juga di omelin.
Tolong Gua menyerah dan alhamdulillahnya ada Bu Dewi sebagai pendengar setia,
Ibu Dewi gak pulang, membuat Gua makin
drop, dan ternyata Gua kudu bertopeng terhadap mereka. Rasa berlapis-lapis
topeng yang digunakan. Hidup bertopeng itu berat lho ya, so Gua kagak mampu,
dan semua itu bikin sumuk saja.
Aaaaahhhhhh ... begitu toh dunia, dan orang
senang banget bahwa ada kebohongan kecil yang dirahasiakannya.” Ibu, biarkan Aku
seperti ini di depanmu, sebab aku tidak tahan dengan skenario hidup yang penuh
dengan topeng. “maafkan aku bu atas semua yang telah aku lakukan padamu.”
Jujur Gua berat bikin tulisan ini, gilaaa,
sampai nangis lho dan Gua akui bahwa Ibu adalah Bunda bagi Gua. ibu i love u. Bunda,
i love u, alfatihah. Segini dulu ya, Gua mau rileks dulu. Salam sehat jiwa.
0 comments:
Post a Comment