Siang guys, intro kali ini segini saja ya,
jujur semua ini berat untuk aku jalani tapi ini hidup lho, so nikmati dan
jalani aja.
Kali ini aku merasa tak berharga hidup,
karena terlalu caper menghadapinya. Sedikit aja bisa langsung caper dan
langsung buliran air mata keluar. Khususnya bisa nangis saat merindukan sosok
bunda, sosok jadi bidadari kecilku. Sekarang semua telah berubah, bunda telah
tiada, hati ini tidak punya tumpuan lagi dan sakit ini makin mengerogoti jiwa
yang rapuh.
Bener kata teman yang berada di BPD bahwa
aku harus bisa dengerin jiwa yang tersakiti itu. Iya, memang aku segaja untuk
tidak mendengarkan bisikan hati itu, takut dia bablas dan menjadi trigger lagi.
Ampunnnnnn jika ini semua akan menghalangi jiwa ini, jangan sampaiiii, dan aku
segera pulih.
Aku disrankan untuk bisa berdiskusi dengan
jiwa yang rapuh itu, jangan tolak dia saat waktunya tiba. Kasih waktu untuk dia
bercerita dan sayangi dia seperti menyayangi raga ini. Oohhh Tuhan, aku lelah
dengan semua ini, tolong hambaMu untuk lepas dari gangguan jiwa ini, dan
biarkan aku idup dengan wajar seperti orang normal lainnya.
Disisi lain aku menyakinkan jiwa ini
terlalu manja di raga yang penuh kisah, tapi sayang sedari kecil aku dididik
untuk memanjakan rasa itu dan psikolog udah melarang terlalu mendengarkan rasa
hati, dan gunakan logika dalam segala hal. Ya ampun mau gimana ini, rasa itu
timbul dengan sendirinya dan berat beban untuk meninggalkannya.
Semoga terapi yang diberikan om zera dapat
aku kombinasikan dengan perasaan yang jernih dan membantu kesembuhan yang ada,
sekian dulu ya guys, moga bisa berbagi dengan sesama. Salam sehat jiwa.
0 comments:
Post a Comment